Kamis, 28 Juli 2016

Alamat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Se- Indonesia

Berikut terlampir alamat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) yang terdiri dari 31 Provinsi, sebagai berikut:

Lambang Nahdlatul Ulama (NU)


1. PWNU N.A.D          : Jl. Mr. HM. Hasan Bathoh Banda Aceh. Telp : 0651-32891 pwnuaceh@yahoo.com
                                            
2. PWNU SUMUT        : Jl. Sei Batanghari No.52 MEDAN  Telp/Fax ;061-4536120

3. PWNU RIAU            : Jl. KH. A. Dahlan No.98 A Sukajadi Pekanbaru Riau  28124  0761-                                                           42137                                                          
4.  PWNU JAMBI        : Jl. Arief Rahman Hakim Depan Madrasah Aliyah Labor ( IAIN ).Telanai Pura, Jambi

5.  PWNU SUMBAR     : Jl. Ciliung No. 10 Padang Baru Timur

6.  PWNU SUMSEL      : Jl. Mayor Batubara Lr. Nurul Huda No. 1889, Palembang

7.  PWNU BABEL         : Jl. KH. Kholid Samid Komplek MINU Belakang Masjid Jami' Kel. Gedung Nasional                          Kec. Taman Sari Kab. Pangkal Pinang

8.  PWNU KEPRI         : Asrama Haji, Jl. Engku Puteri Batam Centre, Kota Batam  

9.  PWNU BENGKULU : Jl. KH. Hasyim Asyhari Raya No. 24 Rt 05 Betungan, Bengkulu 38214

10. PWNU LAMPUN: Jl. Purnawirawan No.56 Gedung Meneng Bandar lampung.

   11.  PWNU JABAR       : Jl. Terusan Galunggung No. 9 BANDUNG 40263
  
   12.  PWNU BANTEN    : Jl.Raya Cilegon No.40 Kepandean, Serang, BANTEN

   13.  PWNU DKI           : Jl. Utan Kayu Raya No.112 Jakarta Timur

   14.  PWNU JATENG     : Jl. DR. Cipto No. 180 Semarang 50125

   15.  PWNU D I Y         : Jl. MT. Haryono No. 40-42 Jogjakarta 55141

   16.  PWNU JATIM       : Jl. Masjid Al Akbar Timur 9 Surabaya 60235

17.  PWNU KAL-SEL    :  Jl. Hasanudin HM No. 2 , Banjarmasin 71111

18.  PWNU KAL- BAR  :  Jl. Husein Hamzah  No.1 Pontianak 78117, Telp : 0561-774963
                                     E-mail : pwnu_kalbar@yahoo.com

19.  PWNU KAL- TENG: Jl. Jl. Intan II No. 335 G.  Obos Palangkaraya 73111

20.  PWNU KAL –TIM  : Jl. Imam Bonjol No. 07 Samarinda

21.  PWNU SUL-BAR   : Jl. P. Kemerdekaan 29 A UNIZAL  Makassar 90245

22.  PWNU SUL – UT   : Jl. Hassanudin 14 Kel. Islam Kompleks MAN Model, MANADO

23.  PWNU SUL –TENG: Jl. Lasoso No.44 Bumi BahariSulawesi Tengah 94221

24.  PWNU SUL- SEL   : Jl. P. Kemerdekaan No.29 A Makassar 90245

25.  PWNU SUL-TRA   : Jl. R. Suprapto No.20 Kendari 93114

26.  PWNU GORONTALO    : Jl Sam Ratulangi No. 16 Kota Gorontalo Telp : 0435-80838062-63

27.  PWNU BALI          : Gedung Serbaguna NU Bali Jl. Pura Demak Buangan, Denpasar

28.  PWNU NTB           : Jl. Pendidikan No.6 Mataram 83125

29.  PWNU NTT           : Jl. Gajah Mada No. 49 Kupang

30.  PWNU MALUKU   : Jl. De Pretes  No. 31 Rt 002 Rw 01 Kel. Waihaong  Kecamatan Nusaniwe Ambon

31.PWNU MALUKU UTARA   : Jl. Dufa Dufa Pantai Depan STAIN Ternate, Maluku Utara

32. PWNU PAPUA       : Jl. Sulawesi No.6 Dok V Atas Jayapura 99114
                                    Jl. Percetakan No.126 Jayapura           Telp.0967- 531779
                                                                                          Telp.       -531758
                                                                                                        -550113

Rabu, 27 Juli 2016

SEJARAH KETUPAT DI INDONESIA

Kalo disebut nama Ketupat, banyak dari kita sudah mengenal jati dirinya. Eksistensi ketupat dikalangan masyarakay Indonesia sendiri sudah familiar dan menjadi budaya yang bisa dinikmati semua kalangan khususnya pada waktu Lebaran. Bahkan diluar lebaranpun, ada sebagian orang/ pedagang yang menggunakan ketupat sebagai cara menikmati hidangan makan. Namun, tak sedikit dari kita mengetahui awal mula ketupat itu sendiri. Bagaimana skenario munculnya ketupat dan bagaimana falsafah dibalik bahan baku, bentuk dan isi ketupat?


Ketupat


Adalah Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan Ketupat pada masyarakat Jawa. Bermula ketika Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu bakda Lebaran dan bakda Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran.

Arti Kata Ketupat

Ada beberapa istilah yang merepresentatifkan kata ketupat.
Dalam filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat. Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan. Laku papat artinya empat tindakan.

 Ngaku Lepat (Kupat/ Ketupat)

Tradisi sungkeman menjadi implementasi 'NGAKU LEPAT' (mengakui kesalahan) bagi orang jawa. Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.

Laku Papat

1. Lebaran. 2. Luberan. 3. Leburan. 4. Laburan, dan pejelasan sebagai berikut:

1. Lebaran » Sudah usai, menandakan berakhirnya waktu puasa.
2. Luberan » Meluber atau melimpah, ajakan bersedekah untuk kaum miskin. Pengeluaran zakat fitrah.
3. Leburan » Sudah habis dan lebur. Maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.
4. Laburan » Berasal dari kata labur, dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.

 
 FILOSOFI KETUPAT

Ketupat terbuat dari janur (daun kelapa muda) dan berbahan dasar beras. BERAS ternyata di analogikan simbol dari NAFSU DUNIA. Sedangkan JANUR merupakan kependekan dari kata ‘JATINING NUR’, diartikan Hati Nurani. Jadi ketupat merupakan manifestasi dari nafsu dunia yang bisa ditutupi dengan Hati Nurani. Kodrat manuisa mempunyai hawa nafsu. Mustahil untuk kita meniadakan hawa nafsu tersebut karena kita bukan malaikat. Akan tetapi bisa dikendalikan dengan hati nurani.


Beras yang menjadi bahan pokok Ketupat

Kenapa mesti dibungkus janur? Janur, diambil dari bahasa Arab ‘JA’A NUR’ (telah datang cahaya). Bentuk fisik ketupat yang segi empat ibarat hati manusia. Saat orang sudah mengakui kesalahannya maka hatinya seperti kupat yang dibelah, pasti isinya putih bersih, hati yang tanpa iri dan dengki. Kenapa? karena hatinya sudah dibungkus cahaya (Ja’a Nur).


 
Ketupat dibelah menjadi dua

Bentuk segi empat ketupat sendiri diinterpretasikan oleh masyarakat jawa sebagai KIBLAT PAPAT LIMO PANCER yang diartikan sebagai KESEIMBANGAN ALAM: 4 arah mata angin utama; Timur, Selatan, Barat, dan Utara, yang semuanya bertumpu pada titik setral (Kiblat). Apabila salah satuya hilang, keseimbangan (alam) pun akan hilang. Begitupun dalam berkehidupan, kemana kita berada hendaknya tidak melupakan pancer (tujuan) hidup.

Kiblat Papat Limo Pancer dapat pula diartikan 4 macam nafsu manusia dalam tradisi jawa, yaitu:

1. Marah (emosi)
2. Aluamah (nafsu lapar)
3. Supiah (memiliki sesuatu yg bagus)
4. Mutmainah (memaksakan diri)

Empat hal diatas menjadi ‘musuh’ kita bersama selama berpuasa sebulan lamanya. Dengan menyantap ketupat, diartikan bahwa kita telah mampu memberdayakan diri kita dari hal yang bisa merusak kesempurnaan ibadah puasa menuju kemenangan yg penuh fitri yang insya Allah diridhai Allah SWT.



Ketupat + Opor Ayam


Ketupat + Sate


Falsafah ketupat memiliki beberapa definisi, antara lain:

1. Merefleksikan berbagai macam kesalahan manusia jika dilihat dari kerumitan anyaman ketupat
2. Menggambarkan kesucian hati setelah mohon maaf lahir batin, dilihat dari warna putih ketupat jika terbelah
3. Mencerminkan kesempurnaan, dilihat dari totalitas bentuk ketupat. Semuanya tergambar dari kemenangan umat islam sebulan lamanya berpuasa.


Budaya Nusantara yang berkembang dan dilestarikan oleh masyarakay setempat seyogyanya menjadi hal yang patut diapresiasi oleh masyarakat lain, salah satunya Ketupat. Dibalik penampilan yang sedehana dan has memiliki nilai historis dan social kultural yang berfalsafah keislaman dan kemanusiaan jika kita mengetahui sejarahnya. Untuk itu, betapa besar peran para wali songo dalam memperkenalkan dan menyebarkan ajaran agama Islam tanpa harus menghakimi namun mengemasnya dengan nilai- nilai islami.

Selasa, 26 Juli 2016

Kunjungan Singkat dan Seputar Tempat Istimewa dikota Cirebon

Sudah menjadi tradisi sebagian masyarakat, bulan Juni dan seterusnya merupakan bulan- bulan ‘kondangan/udangan’ dan bulan hajatan. Mengapa demikian,  karena tak sedikit kalangan masyarakat menyelenggarakan hajatan/ acara Pernikahan, Khitanan, Syukuran, dll. Bulan Juni dalam abreviasi Jawa disebut pula maju ani-ani (janur), arti hadirnya janur yang menjadi simbol/ tanda pernikahan. Penggunaan istilah ‘Janur’ pula sering diutarakan seorang pria untuk mendapatkan pujaan hatinya dengan kalimat ‘sebelum janur Kuning melengkung’. Dan juga, dibulan-bulan tersebut terdapat Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) yang notabenya menjadi momentum tahunan para kerabat dan sanak family berkumpul.

Hari itu, dibulan Juli 2016 saya mendapat udangan Pernikahan teman kuliyah. Sengaja saya sempatkan hadir karena lokasinya cukup dekat dari Jakarta, tepatnya didaerah Suranenggala Kab. Cirebon. Disamping menghadiri undangan tersebut, ada niatan juga untuk jalan- jalan dikota tersebut. Kota yang asri, nyaman, dan penuh kenangan. Kota ‘Wali’ karena terdapat Makam Sunan Gunung Djati. Kota ‘Sejarah’ karena adanya  beberapa Tempat Sejarah (Keraton Kasepuhan, Kereta Singo Barong Kasepuhan, Keraton kanoman, Kereta Paksi Naga Lima, Kereta Kacirebonan, Masjid Sang Cipta Rasa, Pedati Gede Pekalang, Tari Topeng Cirebon, dll). Kota ‘Kuliner’ terdapat berbagai macam Makanan Khas Cirebon (Nasi Lengko, Nasi Jamblang, Empal Gentong, Tahu Gejrot, Docang, Sate kalong, Bubur sop Khas Cirebon dll). Kota ‘Wisata’ dengan beberapa tempat rekreasi dan edukasi (Keraton Kasepuhan, Keraton kanoman, Keraton Kacirebonan, Taman Kera kalijaga, Taman Ade Irma Suryani, Goa Sunyaragi, Objek Wisata Plangon, Linggarjati, dll). Dan Kota ‘Oleh-oleh’ yang wajib dikunjungi untuk dijadikan Buah tangan (Batik ‘Megamendung’ Cirebon, Manisan Mangga, Krupuk Mralat, Krupuk Udang, Sirup Tjampolay, Terasi Udang Khas Ciebon, Krupuk Lambak, dll). Memang banyak sekali pilihan tempat yang bisa dikunjungi dan aneka makanan yang dapat dicicipi dikota Cirebon yang pastinya memberi pengalaman yang berkesan bagi anda, teman, dan keluarga. (for more information http://caruban.weebly.com/tempat-sejarah-cirebon.html) #TempatSejarahWisatadanKulinerCirebon

Keraton Kasepuhan Cirebon


Keraton Kanoman Cirebon


Keraton Kacirebonan




Goa Sunyaragi


Makam Sunan Gunung Jati



Nasi Jamblang


Tari Topeng Cirebon


Sirup Tjampolay

Masjid At- Taqwa Cirebon


Saya memilih moda transportasi kereta Api menuju kota Cirebon, walaupun bisa juga ditempuh menggunakan bis atau transportasi lainnya dari Jakarta. Jadwal keberangkatan tiap transportasi berbeda- beda tentunya. Bus biasa berangkat pagi (06.00 WIB - 09.00 WIB), Sore (16.00 WIB - 18.00 WIB, dan Malam (20.00 WIB - 02.00 WIB) dari Jakarta (Terminal di Jakarta) menuju Cirebon (Terminal Harjamukti). kalau Kerata sangat variatif jadwal keberangkatannya, alangkah baiknya kita searching/ mencari tahu terlebih dahulu jadwal keberangkatan Kerata Api distitus tiket.kerat-api.co.id, atau melalui situs oline lainnya. Saya menggunakan Kerata Api Cirebon Express (Cirex) berangkat dari Jakarta (Gambir) pukul 12.10 WIB tiba di Stasiun Cirebon (Kejaksan) pukul 15.21 WIB dan bervariatif untuk tarif weekday dan weekendnya. Untuk weekday kelas Bisnis Rp 90.000 dan Eksekutif Rp 120.000, sedangkan pada waktu weekend harga untuk kelaas bisnis Rp 90.000 - Rp 120.000 dan kelas Eksekutif Rp 120.000 - Rp 180.000 dan berlaku juga untuk sebagian kereta yang lainnya. Suasana Kerata Api yang bersih, nyaman dan pelayanan yang baik menjadikan jarak tempuhnya pun relative singkat. Sepanjang perjalanan lebih banyak disuguhi dengan hamparan sawah yang asri, sesekali menikmati suasana Kota penyanggah ibukota juga akan ditemukan potret masyarakat desa yang asri dan sederhana.

Selama -+ 3.5 jam, akirnya sampai juga saya di Stasiun Kejaksan Cirebon. Just info, terdapat dua (2) stasiun besar di kota Cirebon yaitu Stasiun Kejaksan, khusus Kereta bisnis dan Eksekutif sedangkan Stasiun Prujakan, untuk Kereta Api kelas Ekonomi. Stasiun ini memang sudah tidak asing namanya bagi saya karena dikota inilah saya mengenyam pendidikan Sarjana tepatnya di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Namun, seakan asing rasanya bagi saya yang sudah beberapa tahun menetap di Jakarta dan memang sudah jarang mampir ke kota yang khas dengan Nasi Jamblang dan Batik Mega Mendung ini. Sesaat flashback akan memori beberapa tahun silam, bergelut dengan buku pelajaran dan bercengkrama dengan Dosen- Dosen istimewa, menikmati suasana kota yang sangat nyaman dimalam hari, menyantap lezatnnya Nasi Jamblang dan Tahu Gejrot, sekedar nostalgia makan Bakso dan Rujak kangkung dekat kampus tercinta, silaturahmi ke beberapa tempat/ situs sejarah Cirebon, atau bahkan berkumpul bersama teman- teman kuliyah dulu. Dan masih banyak kenangan dan cerita seputar kota yang identik dengan ‘Udang’. Salah satu yang paling spesial misalnya terkait dengan Hati, ya disinilah saya mendapatkan perempuan yang special; cantik sikap dan indah sifatnya. Yang menerima segala kelebihan dan selalu membaikan kekurangan diri ini,dan dia menjadi motivator terbaik dalam proses penyelesaian perkuliyaah juga.



Stasiun Kejaksan Cirebon




Stasiun Prujakan Cirebon


Back to my topic. Saat melangkah menuju pintu keluar (exit) stasiun, kita akan disambut sederatan orang yang menawarkan Jasa transportasi berbentuk Becak, ojeg, maupun Taksi. Cirebon nyatanya sudah menjadi destinasi favorit sebagian orang pada waktu bisas, weekend maupun musim liburan. Image traveller pun akan melekat bagi siapa yang keluar dari pintu ‘exit’, makanya beberapa orang menawarkan alternative untuk sekedar mencari Tempat penginapan maupun jasa keliling kota (menikmati makanan dan tempat wisata). Untuk lebih efisien itinerary (rencana perjalanan) anda, khususnya bagi mereka menggunakan Kereta api alangkah baiknya terlebih dahulu mencari tempat penginapan menggunakan transportasi Becak/ Ojeg. Selain harga relative murah (pastinya harga bisa ditawar), biasanya tukang/ mamang (mang) becak akan mengantarkan tempat penginapan sesuai budget yang kita miliki dari Hotel yang rate nya murah sampai yang mahal permalamnya. Jumlah hotel disekitar stasiun Kejaksaan lebih banyak dibandingkan di sekitar stasiun Prujakan. Untuk itu, menurut saya stasiun Kejaksaan merupakan lokasi transit yang sangat representative di kota “wali’ ini dimana menjadi pusat perkotaan, banyak varian moda transportasi dan juga hotel/ tempat penginapan yang tersedia disekitarnya. Di akhir pekan khususnya di musim liburan, kapasitas hotel dicirebon seringkali penuh (full booked). Untuk memastikan ketersediaan tempat untuk menginap, disarankan reservasi terlebih dulu via online melalui situs yang terpercaya dan bisa juga anda mencari (searching) di google mengenai Hotel dicirebon. Karena ada sebagian hotel yang belum bisa dipesan melalui online. Contohnya Hotel Mega, hotel yang hanya bisa direservasi lewat telpon. Hotel ini salah satu rekomendasi  untuk tempat penginapan anda. Jarak dari stasiun Kejaksan cukup dekat (hanya 10ribu menggunakan Becak), fasilitas yang ditawarkan sangat baik  (AC, Springbed, TV, dan Breakfast) dan harganya relative murah (rate Rp 180.000-300.000an/malam). #Tempat PenginapanCirebon

Ada beberapa pilihan moda transportasi untuk anda agar bisa menjangkau beberapa tempat favorit (tempat wisata dan makananan) dikota Cirebon.

1.       Penyewaan motor/ mobil
Sewa motor merupakan cara yang paling fleksibel untuk mengelilingi tempat wisata dan kuliner dikota Cirebon. Harga sewa motor termasuk yang paling murah jika dibandingkan dengan transportasi lain. Harga sewa perharinya Rp 75.000 untuk motor disertai jaminan (KTP, STNK, SIM, Surat Nikah, dll), sementara untuk harga Sewa mobil bisa disearching langsung berhubung belum mencoba. Bagi yang belum memahami lokasi tempat wisata dan kuliner dikota Cirebon, anda bisa menggunakan Google maps atau menanyakan langsung ke orang dijalan yang anda temui. Jangan khawatir orang Cirebon dijamin ramah dan bersahabat kok. Terdapat 3 (tiga) kontak penyewaan motor dicirebon yang bisa saya rekomendasikan. |Sewa Motor 1: 08156404742 |Sewa Motor 2: 085724198194 |Sewa Motor 3: 081240010594

2.       Becak
Becak adalah transportasi konvensional beroda 3 (tiga) yang dikayuh manusia dan berkapasitas 2 orang. Becak sendiri menjadi moda transportasi masyarakat Cirebon sebelum arus modernitas berkembang. Bentuk becak Cirebon agak kecil jika dibandingkan dengan daerah lainnya seperti Bogor, Yogyakarta, dan tempat lainnya. Bahkan di luar Jawa justru becak dikendarai layaknya motor (Becak Motor). Jika keliling Cirebon menggunakan becak memang biaya yang dikeluarkan akan lumayan mahal, tapi akan lebih terasa suasana Cirebon tempo dulu. Dianjurkan penggunaan becak hanya untuk jarak dekat. Terdapat beberapa tempat yang wajib anda kunjungi yang lokasinya tak jauh dari Stasiun Cirebon misalnya Masjid At- Taqwa dan Alun- Alun Cirebon. Disekitar Masjid & alun- alun terdapat pedagang yang menjual makanan khas Cirebon (Tahu Gejrot, Nasi Jamblang) dan makanan lainnya yang wajib anda coba. Anda juga bisa melihat pemandangan Kota Cirebon dari atas Menara Masjid At- Taqwa.


Berada di becak Cirebon

3.       Ojeg
Selain sewa motor dan becak, anda bisa menggunakan jasa Tukang Ojeg untuk mengelilingi kota Cirebon. Memang tarifnya lebih mahal dari penyewaan motor itu sendiri yaitu Rp 30.000/ jam dan minimal penggunaan 4 jam lamanya. Tapi anda bisa juga menggunakan paket Ojeg dari pagi sampai sore untuk mengelilingi tempat wisata dan makanan khas Cirebon. Agar biaya yang dikeluarkan lebih murah jika dihitung tarif perjamnya. Nilai lebihnya dengan ngojeg, kita akan diantar menuju tempat wisata atau makanan yang kita inginkan tanpa bingung dengan rute jalannya apalagi bagi mereka yang pertama kali berkunjung di Cirebon. Kontak sewa ojeg di depan Stasiun Kejaksan cirebon yang bisa saya rekomendasikan  | Ojeg: 081324620508

4.       Taksi
Khusus bagi anda yang berkantong besar, Taksi mungkin cocok digunakan untuk menikmati tempat wisata dan makanan di kota ini. Layaknya ojeg, menggunakan taksi anda akan diantar menuju tempat- tempat favorit dikota Cirebon tanpa panas- panasan (apabila berpergian diwaktu siang hari) dan apalagi takut tersesat. Diusahakan untuk memulai aktifitas keliling Cirebon pagi atau menjelang siang agar banyak tempat yang anda bisa kunjungi sampai menjelang malam harinya. Tempat rental taksi bisa anda temukan didepan stasiun Kejaksan atau bisa juga langsung search/ menacri di google untuk opsi yang lebih banyak. #VarianTransportasiCirebon

Back to topic. Dari beberapa opsi transportasi yang tersedia, jatuhlah pilihan saya untuk menggunakan jasa sewa motor. Alasannya cukup simple, disamping biaya lebih murah juga sangat fleksibel untuk menjangkau beberapa tempat tujuan dengan waktu yang lebih singkat. Memang untuk jasa sewa motor dicirebon jumlahnya masih sedikit jika dibanding wisatawan yang berkunjung.  Sayapun harus menunggu sampai hari esok untuk mendapatkan motor sewaan dengan catatan memesan terlebih dahulu. Harga sewa motor Rp 75.000/hari dengan jaminan identitas diri (KTP, SIM, Passport), STNK. Biasanya pihak rental/ sewa motor meminta minimal 4 (empat) dokumen asli sebagai jaminannya. Terdapat 2 (dua) jenis motor yang disewakan; bebek dan matic, dengan fasilitas STNK motor, 2 (dua) helm, jas ujan, dan tentunya dengan kondisi motor yang laik jalan.


Sayangnya waktu yang saya punya cukup singkat (hanya 2 hari 1 malam) untuk menelusuri semua tempat- tempat istimewa dikota yang familiar dengan Empal gentongnya. Setelah solat dzuhur, saya melaju dengan motor sewa menghadiri pernikahan teman, dan hanya 15 menit dari tempat penginapan. Nyatanya, rute yang dilalui cukup sulit jika tidak menggunakan motor, karena lokasi dan angkutan transportasi yag harus saya naiki sampai tempat tujuan belum saya ketahui bahkan bisa berjam- jam jika tidak menggunakan motor. Sengaja saya persingkat kehadiran dipernikahan karena diwaktu sore saya harus kembali pulang ke Ibu kota. Namun masih ada beberapa jam untuk sekedar mencicipi makanan disekitar Alun- alun kota Kejaksan  Cirebon. Memang disekitar alun- alun Kejaksan kita akan mendapati jajanan khas Cirebon; Tahu Gejrot, Empal Gentong, Nasi Jamblang, ES Duren Kejaksan, dan beberapa makanan lainnya seperti Nasi Goreng, kerak Telor, Mie Ayam, dll. Dikesempatan itu, saya hanya mencoba mencicipi Es Duren Kejaksan dan Tahu Gejrot, tok. Mengenang masa kuliyah dulu, hampir seminggu 2 sekali mencoba Es duren Kejaksan. Harga Rp 15.000/ porsi untuk Es durennya, dan Tahu Gejrot Cirebon Rp 7.500/ porsi. Rasa dijamin enak dan berkesan deh. Juga berkesempatan melihat kota cirebon dari atas menara Masjid At- Taqwa dimana kota ini dikelilingi bangunan- bangunan yang indah, terdapat laut disebelah utara, juga bisa terlihat Gunung Ciremai disebelah selatan. Walaupun singkat, kunjungan dikota ini akan selalu berkesan. Berkesan dengan masyarakatnya, berkesan dengan tempatnya, berkesan dengan makanannya.

Tahu Gejrot Cirebon

Sekitar pukul 17.38 WIB, menggunakan Kerata Api Tawangjaya (100k, Ekonomi) saya berangkat dari Stasiun. Prujakan (Cirebon) dan tiba d Stasiun. Senen (Jakarta) pukul 20.38 WIB. Memang perjalanan saya kali ini sangat singkat jika dihitung dengan waktu namun tentunya bisa mengobati rasa ‘kangen’ dengan kota Cirebon. Cirebon, Kota Wali, Kota Tempat Sejarah, Kota Wisata, Kota Makanan dan Kota Oleh- oleh